Minggu, 30 Januari 2011

KAJIAN SEMANTIK, SEMIOTIKA HURUF KANJI

KAJIAN SEMANTIK, SEMIOTIKA HURUF KANJI
Oleh:
Ulfah Sutiyarti (10745017)

Abstrak
Dalam perkembangan bahasa Jepang, aksara-aksara bahasa Cina dipungut untuk menuliskan kata-kata pungutan dari bahasa Cina. Namun, proses penyesuaian itu tidaklah sederhana karena struktur gramatika bahasa Jepang sangat berbeda dengan bahasa Cina. Bahasa Jepang memiliki banyak kata yang mengalami infleksi dan afiksasi yang kompleks. Sebaliknya, kebanyakan morfem bahasa Cina ialah kata dasar dengan tidak banyak afiksasi, sehingga ditemukan banyak morfem yang tidak memiliki padanan dalam bahasa Cina. Karena permasalahan tersebut, dibuatlah penyesuaian-penyesuaian. Dalam struktur bahasa Jepang, kata dasar pada umumnya ditulis dalam aksara Cina yang disebut kanji, sedangkan afiks-afiksnya ditulis dalam hiragana atau katakana. Huruf kanji adalah apa adanya sebagai huruf yang menyatakan arti. Maksudnya dengan menekankan pada makna, kanji dalam bahasa Jepang mempunyai dua cara membaca kanji yakni: Kunyomi dan Onyomi. Kunyomi dibaca menurut kata yang ada dalam bahasa Jepang berdasarkan makna kanjinya. Sedangkan onyomi adalah cara pelafalan dalam Cina yang disesuaikan dengan cara pelafalan orang Jepang.
Kata kunci: Semantik, Semiotik, huruf kanji


I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Linguistik melihat bahasa itu adalah bahasa lisan, bahasa yang diucapkan, bukan yang dituliskan. Namun, linguitsik juga tidak menutup diri terhadap bahas tulis, sebab apa pun yang berkenaan dengan bahasa adalah juga menjadi objek linguistik, bahasa tulis dekat sekali hubungannya dengan bahasa. Hanya, linguistik juga punya prioritas dalam kajiannya. Maka bagi linguistik bahasa lisan adalah primer, sedangkan bahasa tulis adalah sekunder. Bahasa lisan lebih dahulu ada daripada bahasa tulis. Malah hingga saat ini masih banyak bahasa di dunia ini yang belum punya tradisi tulis. Artinya, bahasa itu hanya digunakan secara lisan, tetapi tidak secara tulisan. Dalam bahasa itu belum dikenal ragam bahasa tulisan, yang ada hanya ragam bahasa lisan. Meskipun dikatakan bahasa lisan adalah primer dan bahasa tulis sekunder, tetapi peranan atau fungsi bahasa tulis di dalam kehidupan modern sangat besar sekali. Bahasa tulis bisa menembus waktu dan ruang, padahal bahasa lisan begitu diucapkan segera hilang tak berbekas. Bahasa tulis dapat disimpan lama sampai waktu yang tak terbatas. Karena itulah, kita bisa memperoleh informasi dari masa lalu atau dari tempat yang jauh melalui bahasa tulis.
Para ahli dewasa ini memperkirakan tulisan itu berawal dan tumbuh dari gambar-gambar yang terdapat di gua-gua di Altamira di Spanyol utara dan di beberapa temapat lain. Gambar-gambar itu dengan bentuknya yang sederhana secara langsung menyatakan maksud atau konsep yang ingin disampaikan. Gambar-gambar seperti itu disebut pictogram dan sebagai sistem tulisan disebut piktograf. Pada zaman modern pun pictogram ini masih banyak digunakan orang sebagai alat komunikasi. Salah satu negara yang masih menggunakan sistem ini adalah negara Cina dan Jepang dengan huruf Kanji.
Berdasarkan sejarah, para penghuni daratan Jepang yang masih primitive berbondong-bondong mendatangi daratan Cina yang sudah beradab. Mereka mempelajari huruf kanji dan membawanya pulang ke daratan Jepang. Maka berkembanglah bahasa yang unik, dengan sistem tulisan yang diadopsi dari Cina. Sistem tulisan yang kemudian diakui secara konvensional sebagai piktograf atau huruf gambar ini merupakan suatu perjuangan hebat, terlebih penciptaan sistem bunyi yang tidak lahir bersamaan. Dan pada akhirnya, sistem bunyi lahir melalui transkripsi Kanji dalam bentuk Kana ciptaan penduduk asli.
Bangsa Cina masih tetap mempertahankan huruf piktograf tersebut, kemudian diadopsi oleh bangsa Jepang melalui Korea karena pada waktu itu bangsa jepang menjajah Korea. Di Korea disederhanakan lagi menjadi huruf kanji Korea dan menciptakan huruf sendiri, yang disebut dengan huruf Hangul. Bangsa Jepang menyederhanakan huruf kanji tersebut menjadi kanji Jepang disebut juga dengan Kango. Huruf kanji sendiri berarti huruf yang merupakan lambang, ada yang berdiri sendiri ada juga yang harus digabungkan dengan huruf hiragana ketika digunakan untuk menunjukkan suatu kata.
Tidak jelas kapan pastinya Kanji masuk Jepang. Namun diperkirakan sekitar abad ke-4 hingga abad ke-5 masehi. Karena pada masa itu banyak peradapan Cina yang masuk ke daratan Jepang termasuk juga huruf Kanji. Disebut dengan Kanji karena huruf tersebut masuk ke Jepang melalui Korea (pada waktu itu Jepang menjajah Korea selama kurang lebih 32 tahun) dan secara bersamaan pada masa itu negari Cina diperintah oleh dinasti Kan (Han), ji yang berarti huruf, maka oleh sebab itu dinamakan Kanji yang berarti huruf milik negeri Kan (negara Cina)
Dalam perkembangan bahasa Jepang, aksara-aksara bahasa Cina dipungut untuk menuliskan kata-kata pungutan dari bahasa Cina. Namun, proses penyesuaian itu tidaklah sederhana karena struktur gramatika bahasa Jepang sangat berbeda dengan bahasa Cina. Bahasa Jepang memiliki banyak kata yang mengalami infleksi dan afiksasi yang kompleks. Sebaliknya, kebanyakan morfem bahasa Cina ialah kata dasar dengan tidak banyak afiksasi, sehingga ditemukan banyak morfem yang tidak memiliki padanan dalam bahasa Cina. Karena permasalahan tersebut, dibuatlah penyesuaian-penyesuaian. Dalam struktur bahasa Jepang, kata dasar pada umumnya ditulis dalam aksara Cina yang disebut kanji, sedangkan afiks-afiksnya ditulis dalam hiragana atau katakana (Bambang, 1995:30). Misalnya kanji 行く  Kanji tersebut bisa dibaca kou atau gyou (secara on-yomi) dan dibaca iku (secara ku-nyomi). Huruf kanji adalah apa adanya sebagai huruf yang menyatakan arti. Maksudnya dengan menekankan pada makna, kanji dalam bahasa Jepang mempunyai dua cara membaca kanji yakni: Kunyomi dan Onyomi. Kunyomi dibaca menurut kata yang ada dalam bahasa Jepang berdasarkan makna kanjinya. Sedangkan onyomi adalah cara pelafalan dalam Cina yang disesuaikan dengan cara pelafalan orang Jepang.
Dengan demikian, bangsa Jepang memiliki sistem tulisan yang sangat kompleks. Menurut Sudjianto dan Ahmad Dahidi (2004:55), selain hyou-i moji atau huruf yang melambangkan makna sekaligus melambangkan bunyi pengucapannya (kanji), juga digunakan hyou-on moji yang terdiri dari onsetsu moji (hiragana dan katakana yang melambangkan bunyi silabel) dan tan-on moji (romaji/huruf Latin, yang melambangkan sebuah fonem). Selain itu, dipakai juga suuji moji (numeralia, yang melambangkan bilangan). Suuji moji yang dipakai ada dua, yaitu san-you suuji atau Arabia suuji yang merupakan lambang bilangan yang biasa dipakai untuk menuliskan sistem penghitungan dan kansuuji, yaitu lambang bilangan yang ditulis dengan kanji.
Karena sistem tulisan Jepang yang sangat kompleks ini, menjadi satu alasan sulitnya mempelajari bahasa Jepang. Kanji merupakan hyou-i moji dan sebuah kanji bisa menyatakan arti tertentu. Hal ini dapat memberikan arti bahwa hampir semua benda yang ada di dunia dapat ditulis dengan kanji. Sehingga dapat dibayangkan kalau jumlah kanji hampir sama dengan jumlah benda yang ada di dunia. Dalam Daikanwa Jiten atau kamus terbesar yang disusun di Jepang terdapat kira-kira 50.000 kanji (Ishida dalam Sudjianto, 2004:57). Namun pada tahun 1900, Monbusho (Departemen Kependidikan Jepang) menetapkan 1200 kanji yang harus dipelajari di Sekolah Dasar. Pada tahun 1981 ditetapkan daftar Jouyou Kanji yang memuat 1945 kanji.
Alasan pemilihan huruf Kanji sebagai bahan kajian adalah pendekatan semiotic mengganggap bahwa kanji adalah sebuah tanda, yang dibentuk oleh sejumlah tanda-tanda lain. Untuk meminimalisasi kesulitan dalam belajar bahasa Jepang, terutama yang berkaitan dengan kanji, maka harus ada cara untuk memahami kanji dengan lebih mudah. Salah satu cara adalah dengan memahami kanji-kanji pembentuknya atau mengenal unsur-unsur pembentuknya.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimanakah makna simbolik kanji berdasarkan hubungan makna dengan karakter pembentuk kanji lainnya ?

II. KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Kanji.
Bahasa memiliki suatu tanda/lambang (kigou) dan tanda/lambang tersebut memiliki makna (Dedi, 2003:3). Demikian halnya dengan kanji yang merupakan lambang bahasa yang berupa tulisan. Kanji merupakan tulisan yang berasal dari Cina. Secara harfiah, ‘Kan’ merupakan nama dinasti Tiongkok kuno, yaitu dinasti Han (dalam bahasa Jepang dilafalkan Kan) dan ‘Ji’ yang berarti tulisan huruf (Yuddi, 1998:6). Jadi, kanji adalah tulisan atau huruf yang berasal dari Cina.
Menurut Takebe Yoshiaki (1989:9), kanji bukanlah huruf melainkan gambar. Pendapat ini juga ditegaskan oleh Todo Akiyasu dalam Nandi (2003:4) yang menyatakan bahwa kanji adalah gambar atau lambang tulisan yang mempunyai arti. Tetapi, kemudian Takebe (1989:9) mengemukakan,
「文字を分類して表音文字と表意文子とし、ローマ字や仮名文字は表音文字だとする。そして、漢字は表意文字だとするから、漢字も文字の一種になる。」
Mouji o bunrui shite, hyou-on moji to hyou-I moji toshi, roumaji ya kana mouji wa hyou-on moji da to suru. Soshite, kanji wa hyou-I moji da to suru kara, kanji mo moji no isshu ni naru.
‘Kalau mengelompokkan huruf menjadi hyou-on moji dan hyou-i moji, maka huruf romaji dan huruf kana merupakan hyou-on moji. Kemudian, karena kanji merupakan hyou-i moji, maka kanjipun menjadi salah satu jenis huruf’
.
Dalam mempelajari kanji terdapat tiga unsur penting yang dikenal dengan istilah Kei-On-Gi, yaitu bentuk, cara baca, dan arti (Takebe, 1989:8). Sehingga dalam mempelajari kanji maka pembelajar akan belajar tentang bentuk (cara menulis), cara baca, dan juga arti dari kanji tersebut. Untuk memahami makna kanji, salah satu cara adalah dengan mengenal unsur-unsurnya atau karakter pembentuknya. Hal ini sejalan dengan pernyataan Tae Moriyama (2001:16) yang menyatakan bahwa satu cara agar mendapat semangat dalam proses mempelajari kanji ialah dengan mengenal unsur-unsurnya.
Salah satu unsur pembentuk kanji adalah bushu. Menurut arti katanya, ‘Bu’ artinya bagian dan ‘Shu’ artinya kepala. Jadi, bushu adalah unsur atau karakter dasar yang terdapat dalam suatu huruf kanji (Yuddi, 1998:12). Sebutan bushu untuk yang pertama kalinya muncul di Cina yang dikembangkan melalui sistem penggabungan karakter-karakter yang mencapai 214 karakter dasar (Nandi, 2003:14).

2.2 Pengertian Semantik
Untuk menganalisis makna simbolik kanji dibutuhkan teori semantik dan semiotika. Semantik berasal dari bahasa Yunanisemainein (bermakna).
KB sema tanda atau lambang
KK semaino menandai atau memaknai
1. Semantik cabang linguistik yang bertugas semata-mata meneliti makna kata. (sempit)
2. Semantik adalah studi tentang makna. (luas)
3. Semantik adalah studi tentang makna bahasa.
Chaer (1990:3) Semantik mengkaji makna yang berkaitan dengan bahasa sebagai alat komunikasi. Leech (1974: ix): Semantik merupakan pusat kajian komunikasi. Karena komunikasi merupakan faktor yang sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat, kebutuhan untuk memahami semantik sangat penting. Istilah semantik sebenarnya istilah teknis yang merujuk pada studi tentang makna bahasa. Istilah ini baru muncul dan diperkenalkan oleh Asosiasi Filologi Amerika (American Philological Association) melalui sebuah artikel yang berjudul Reflected Meanings: A Point in Semantics. Semantik sebagai ilmu yang berdiri sendiri baru muncul pada abad ke-19. Pada tahun 1820-1925 muncul ilmu baru, tetapi belum disadari oleh ahli yang menemukannya. Pada saat itu seorang ahli klasik bernama C, Chr Reisig (Jerman) mengemukakan konsep baru tentang gramatika:
1. semasiologi: studi atau kajian tentang makna.
2. sintaksis: studi atau kajian tentang kalimat.
3. etimologi: studi atau kajian tentang asal-usul kata, perubahan bentuk kata, dan perubahan makna.
Berdasarkan Reisig tersebut, semantik dibagi 3 masa pertumbuhan.
1. Pertumbuhan semantik oleh Ullman diistilahkan sebagai Underground Period
ditandai dengan konsep gramatika.
2. Pertumbuhan semantik ditandai dengan munculnya karya sarjana Perancis, Michel Breal (akhir abad 19/1883) berjudul Essai de Semantique
3. Pertumbuhan semantik ditandai dengan munculnya karya seorang filologi Swedia, Gustaf Stern, berjudul Meaning and Change of Meaning, with Special Reference to the English Language pada tahun 1931.
2.3 Pengertian Semiotika
Semiotika merupakan studi tentang tanda. Semiologi berasal dari kata semion (bahasa Yunani) berarti tanda atau makna, Peirce dalam hal ini mengatakan bahwa semiotic setara dengan logika karena menurutnya, seluruh jagad terdiri dari tanda-tanda dan tanda-tanda tersebut merupakan unsure dari komunikasi, yang berfungsi untuk dapat mengaktifkan daya pikir manusia( Zoest: 1993 dalam Iswidayati). Demikian juga Ferdinand de Saussure mendifinisikan semiotik sebagai cabang keilmuan yang mengkaji masalah tanda termasuk sistem dan proses yang berlaku dalam masyarakat.
a. Tanda menurut Saussure
Tanda menurut Saussure sebagai kesatuan dari penanda (significant) dan petanda (signife). Hal tersebut diumpamakan seperti selembar kertas yang terdiri dari dua sisi yang dalah satu sisinya adalah penanda/ tanda (significant), identik dengan ekspresi, bentuk atau gambaran akustik dan sisi yang lain adalah petanda (signife) yang identik dengan konsep atau makna atau isi dari tanda yang bersangkutan yang keduanya tidak dapat dipisahkan.
Saussure lebih menitik beratkan tanda pada bidang bahasa, sebagai contoh; kata kursi, bunyi kata ucapannya merupakan tanda atau penanda/ significant dan, makna kursi atau konsep isi dari kursi (sebagai tempat duduk) merupakan segi petanda/ signifie-nya.
b. Peirce Dalam Fungsi Tanda
Peirce dalam hal tanda lebih memusatkan perhatiannya pada masalah fungsi. Menurutnya tanda akan dapat berfungsi jika unsure-unsurnya saling berhubungan, dan unsure-unsur tersebut adalah: objek (denotatum), dasar (ground) dan subjek (interpretant) sedangkan makna dari tanda disebut representamen.
Peirce menyatakan bahwa pada prinsipnya ada tiga tipe hubungan antara unsure-unsur tanda dengan acuannya yakni (1) hubungan kemiripan disebut ikon. (2) hubungan kedekatan eksistensi disebut indeks dan (3) hubungan konvensional disebut simbol . Dalam hal ini dijelaskan sebagai berikut
(1) ikon merupakan hubungan kemiripan, yang ditimbulkan karena adanya persamaan sifat atau kemiripan antara ground dan objek. Benda – benda atau tanda yang bersifat ikonis antara lain foto, gambar peta, manikin atau warna hijau pada objek pohon dalam suatu lukisan. Misalnya kanji 山 yama ’gunung’ , kanji ini merupakan lambang yang ditiru dari bentuk tiga buah gunung. Begitu juga halnya dengan kanji 水 mizu ‘air’ yang merupakan lambang yang ditiru dari bentuk aliran air.
(2) indeks, merupakan hubungan kedekatan atau ketergantungan terhadap keberadaan denotantum atau sesuatu yang menjadi pusat perhatian dari suatu
keadaan (makna primer); misal tiang sebagai penunjuk jalan, penunjuk mata angin, tanda jejak pada kepramukaan, warna merah pada seting tertentu di dalam suatu lukisan yang menandakan kebakaran atau dominasi putih dalam seting lukisan pemandangan alam di Jepang sebagai tanda salju dan musim dingin.
Indeks merupakan tanda yang mengacu kepada objek, di mana tanda dipengaruhi oleh objek tersebut. Jadi, tanda dikatakan indeks karena adanya kedekatan eksistensinya dengan objek. Misalnya kanji 森 mori. Kanji ini merupakan kanji gabungan dari tiga buah kanji 木 ki . Di mana kanji 木 ki ini memiliki makna pohon, sedangkan kanji 森mori memiliki makna hutan lebat. Jadi, dapat disimpulkan bahwa hutan lebat merupakan gabungan dari beberapa buah pohon.
(3) Simbol, merupakan hubungan konvensional yang terjadi berdasarkan suatu kesepakatan, misalnya tanda-tanda dalam kebahasaan , mengancungkan jempol yang menandakan suatu kehebatan dan menggelengkan kepala tanda tidak setuju.
Simbol merupakan tanda yang mengacu kepada objek di mana hubungan antara tanda dan objeknya didasarkan pada suatu aturan, hukum, atau konvensi. Misalnya kanji 駅 eki . Kanji ini merupakan lambang stasiun. Kanji ini terdiri dari kanji 馬 uma yang bermakna kuda dan kanji 尺 shaku yang bermakna tongkat pengukur. Lambang ini muncul karena pada zaman dahulu, jarak antara shukuba atau desa yang penuh dengan pemukiman penduduk ditempuh dengan menunggang kuda sebagai satu alternatif lain dari berjalan kaki. Di shukuba tersebut pengembara berhenti untuk beristirahat dan kuda-kuda disewakan.

III. METODE PENELITIAN
Untuk pembahasan masalah yang diajukan dalam penelitian ini digunakan metode deskriptif dan metode kepustakaan (library research). Metode deskriptif merupakan metode pemecahan masalah dengan cara menganalisis dan menyajikan fakta secara sistematik sehingga dapat lebih mudah untuk dipahami dan disimpulkan (Saifuddin, 2004:6). Metode kepustakaan merupakan metode yang mengutamakan pengumpulan data dari beberapa buku atau referensi yang berkaitan dengan pembahasan untuk mencapai tujuan penelitian (Mulyadi , 2006:13). Data yang dikumpulkan mengacu pada data sekunder. Data sekunder merupakan data yang di peroleh dari sumber yang bukan asli memuat informasi atau data tersebut (Tatang, 2000:132). Seperti, buku, majalah, jurnal, kamus, ensiklopedi, maupun situs internet sebagai alat utama untuk mencapai tujuan penelitian.
Data yang diperoleh dari buku Basic Kanji I sebagai salah satu sumber data yang utama, dipilih secara acak dari keseluruhan data yang ada di dalam buku tersebut sebagai data yang akan diinterpretasikan pada penelitian ini. Menurut Kaelan (2005:76), Interpretasi adalah memperantarai pesan yang secara eksplisit dan implisit termuat dalam realitas. Dalam proses memperantarai pesan agar dapat dipahami mencakup tiga pengertian, yaitu:
1. interpretasi sebagai metode pengungkapan. Interpretasi dalam pengertian suatu proses menunjuk arti, yaitu mengungkapkan menuturkan, mengatakan sesuatu yang merupakan esensi realitas.
2. interpretasi sebagai metode menerangkan. Interpretasi dalam pengertian suatu upaya untuk mengungkapkan makna objek dalam hubungannya dengan faktor-faktor yang berada di luar objek.
3. interpretasi sebagai menerjemahkan. Interpretasi dalam pengertian memindahkan arti, yaitu mampu menangkap esensi atau makna yang terkandung dalam objek.

IV. PEMBAHASAN
Interprestasi makna simbolik kanji berdasarkan makna dengan karakter pembentuk kanji lainnya. Kanji yang akan dinterpretasi adalah sebagai berikut:
1) Kanji:

Berarti ‘bercahaya’. Kanji ini secara kun yomi dibaca akarui sedangkan on yomi dibaca mei . Untuk mengingat kanji tersebut dengan mudah maka kanji tersebut kita lihat dari unsur-unsur yang membentuknya, kanji ini terdiri dari 2 unsur kanji dasar yaitu:
「日 月」 明るい
日 sebagai bagian kanji yang melambangkan makna dasar “matahari”
月 sebagai bagian kanji yang melambangkan makna dasar “ bulan”
Masing – masing kanji memiliki makna dasar seperti yang diuraikan di atas membentuk satu pengertian baru yang itu,”matahari” dan “bulan” adalah benda-benda yang ‘bercahaya’
2) Kanji : 休
Berarti beristirahat. Kanji ini secara kun yomi dibaca yasumi sedangkan secara on yomi dibaca kyuu. Kanji ini memiliki 2 kanji dasar yang membentuknya yaitu:
「イ  木」 休
イ sebagai bagian kanji yang melambangkan makna dasar “orang”.
木 sebagai bagian kanji yang melambangkan makna dasar “pohon”
Masing-masing kanji memiliki makna dasar seperti yang diuraikan di atas sehingga untuk mengingat kanji tersebut kita cukup mengingat gabungan kanji dasar tersebut yang membentuk satu pengertian baru yaitu pada zaman dahulu biasanya orang beristirahat di bawah pohon.
3) Kanji:好
Berarti ‘suka’
Kanji ini secara kun yomi dibaca “suki” sedangkan secara on yomi dibaca “ kou”. Untuk mengingat kanji tersebut dengan mudah maka kanji tersebut kita lihat dari unsure-unsur yang membentuknya, kanji ini terdiri dari 2 unsur kanji dasar yaitu:
「女 子」  好
女 sebagai bagian kanji yang melambangkan makna dasar “wanita”
子 sebagai bagian kanji yang melambangkan makna dasar “anak”
Masing – masing kanji memiliki makna dasar seperti yang diuraikan di atas, sehingga untuk mengingat kanji tersebut kita bisa mengingat gabungan bagian-bagian kanji dasar tersbut yang membentuk satu pengertian baru yaitu yang sangat menyukai anak adalah wanita.
4) Kanji: 男
Berarti ‘laki-laki’.
Kanji ini secara kun yomi dibaca otoko sedangkan secara on yomi dibaca dan. Kanji ini mempunyai unsure-unsur kanji dasar yaitu:
「田 力」 男
田 sebagai bagian kanji yang melambangkan makna dasar “persawahan”
力 sebagai bagian kanji yang melambangkan makna dasar “ kekuatan”
Masing-masing kanji memiliki makna dasar seperti yang diuraikan di atas, sehingga untuk mengingat kanji tersebut kita cukup mengingat gabungan bagian-bagian kanji dasar tersebut yang membentuk satu pengertian baru yaitu “laki-laki” mempunyai tenaga kuat yang bekerja di sawah.
5) Kanji: 間
Berarti ‘diantara’.
Kanji ini secara kun yomi dibaca aida sedangkan secara on yomi dibaca kan. Kanji ini mempunyai 2 unsur kanji dasar yaitu:
「門 日」 間
門 sebagai bagian kanji yang melambangkan makna dasar “pintu”
日 sebagai bagian kanji yang melambangkan makna dasar “ matahari”
Masing-masing kanji memiliki makna dasar seperti yang diuraikan di atas, sehingga unutuk mengingat kanji tersebut kita cukup mengingat gabungan bagian-bagian kanji dasar tersebut yang membentuk satu pengertian baru yaitu matahari bisa di lihat di “sela-sela” pintu.
6) Kanji: 畑
Berarti “ladang” .
Kanji ini mempunyai 2 kanji dasar yaitu:
「火 田」  畑
火 sebagai bagian kanji yang melambangkan makna dasar “api”
田 sebagai bagian kanji yang melambangkan makna dasar “persawahan”
Masing-masing kanji memiliki makna dasar seperti yang di uraikan di atas, sehingga untuk mengingat kanji tersebut kita cukup mengingat gabungan bagian-bagian kanji dasar tersebut yang membentuk satu pengertian baru yaitu untuk membuat “ladang” harus membakar persawahan.
7) Kanji: 岩
Berarti “batu besar”.
Kanji ini secara kun yomi dibaca iwa sedangkan secara on yomi dibaca gan. Kanji ini memiliki 2 kanji dasar yang membentuknya yaitu:
「山 石」 岩
山 sebagai bagian kanji yang melambangkan makna dasar “gunung”
石  sebagai bagian kanji yang melambangkan makna dasar “batu”
Masing-masing kanji memiliki makna dasar seperti yang diuraikan di atas sehingga untuk mengingat kanji tersebut kita cukup mengingat gabungan kanji dasar tersebut yang membentuk satu pengertian baru yaitu “batu besar” yaitu batu yang hanya ada di gunung.
8) Kanji : 宿
Berarti tempat menginap / penginapan .
Kanji ini secara kun yomi dibaca “yado, yado-ru” sedangkan secara on yomi dibaca “shuku”. Untuk mengingat kanji tersebut dengan mudah maka kanji tersebut kita lihat dari unsur – unsur yang membentuknya, kanji ini terdiri dari 3 unsur kanji dasar yaitu :
「 宀 イ 百 」 宿
宀 sebagai bagian kanji yang melambangkan makna dasar “ atap rumah ”
イ sebagai bagian kanji yang melambangkan makna dasar “ orang ”
百 memiliki makna dasar “ seratus ” secara on yomi dibaca “hyaku”
Masing – masing kanji memiliki makna dasar seperti yang diuraikan di atas, sehingga untuk mengingat kanji tersebut kita cukup mengingat gabungan bagian – bagian kanji dasar tersebut yang membentuk satu pengertian baru yaitu rumah yang memuat seratus orang adalah “penginapan”.
9) Kanji : 動
Berarti bergerak
Kanji ini secara kun yomi dibaca “ ugo-ku” sedangkan secara on yomi dibaca “ dou”
Untuk mengingat kanji tersebut dengan mudah maka kanji tersebut kita lihat dari unsur – unsur yang membentuknya, kanji ini terdiri dari 2 unsur kanji dasar yaitu :
「重 力」 動
重 memiliki makna dasar “ berat ”, kanji ini dibaca secara kun yomi “ omoi, kasa-naru, kasa-neru ” dan dibaca onyomi “ juu”
力 memiliki makna dasar “ tenaga ”, kanji ini dibaca kun yomi “ chikara ” dan dibaca onyomi “ ryoku dan riki ”
Masing – masing kanji tersebut diatas memiliki makna dasar seperti yang diuraikan di atas, sehingga untuk mengingat kanji tersebut kita cukup mengingat gabungan kanji dasar tersebut yang membentuk satu pengertian baru yaitu dengan yang tenaga yang kuat maka barang yang beratpun dapat bergeser tempatnya adalah “ bergerak ”.
10) Kanji : 看
Berarti melihat
Kanji ini hanya dibaca secara on yomi saja yaitu dibaca “ kan ”. Untuk mengingat kanji tersebut dengan mudah maka kanji tersebut kita lihat dari unsur – unsur yang membentuknya, kanji ini terdiri dari 2 unsur kanji dasar yaitu :
「手 目」 看
手 memiliki makna dasar “ tangan ”, kanji ini dibaca secara kun yomi adalah “ te ” sedangkan dibaca secara on yomi adalah “shu”
目 memiliki makna dasar “ mata ”, kanji ini dibaca secara kun yomi adalah “ me ” sedangkan dibaca secara onyomi adalah “ moku”
Masing – masing kanji tersebut diatas memiliki makna dasar seperti yang diuraikan di atas, sehingga untuk mengingat kanji tersebut kita cukup mengingat gabungan 2 kanji dasar tersebut yang membentuk satu pengertian baru yaitu kalau melihat sesuatu dengan seksama maka tangan diletakkan di atas mata dengan tujuan agar terhindar dari kesilauan cahaya dengan demikian kita dapat “melihat sesuatu dengan baik”
11) Kanji : 借
berarti meminjam
Kanji ini secara kun yomi dibaca “ kari-ru” sedangkan secara on yomi dibaca “sha,shaku ” Untuk mengingat kanji tersebut dengan mudah maka kanji tersebut kita lihat dari unsur – unsur yang membentuknya, kanji ini terdiri dari 2 unsur kanji dasar yaitu :
「イ 昔」 借
イ sebagai bagian kanji yang melambangkan dan memiliki makna dasar “ orang ”
昔 memiliki makna dasar “ dahulu, jaman dahulu ”, kanji ini dibaca secara kun yomi adalah “ mukashi ” sedangkan dibaca secara onyomi adalah “ shaku, seki ”
Masing – masing kanji tersebut diatas memiliki makna dasar seperti yang diuraikan di atas, sehingga untuk mengingat kanji tersebut kita cukup mengingat gabungan kanji dasar tersebut yang membentuk satu pengertian baru yaitu pada jaman dahulu untuk keperluan apa- apa orang tidak pernah membeli tetapi cukup meminjam pada orang lain maka kanji ini dipergunakan untuk menunjukkan arti meminjam.
12) Kanji : 買
Berarti membeli
Kanji ini secara kun yomi dibaca “ ka-u” sedangkan secara on yomi dibaca “bai ” .Untuk mengingat kanji tersebut dengan mudah maka kanji tersebut kita lihat dari unsur – unsur yang membentuknya, kanji ini terdiri dari 2 unsur kanji dasar yaitu :
「四 貝」 買
四 memiliki makna dasar bilangan “empat” , kanji ini dibaca secara kun yomi adalah “ yottsu” sedangkan dibaca secara on yomi adalah “yon, shi”
貝 memiliki makna dasar “kerang”, kanji ini dibaca secara kun yomi adalah “ kai ” sedangkan dibaca secara on yomi adalah “ bai ”
Masing – masing kanji tersebut diatas memiliki makna dasar seperti yang diuraikan di atas, sehingga untuk mengingat kanji tersebut kita cukup mengingat gabungan kanji – kanji dasar tersebut yang membentuk satu pengertian baru yaitu pada jaman dahulu untuk membeli sesuatu belum diberlakukan penggunaan uang, maka untuk keperluan membeli sesuatu diterapkan dengan sistim tukar menukar, di Jepang karena negara yang kaya sekali akan barang – barang laut, maka benda laut yang dianggap mahal adalah kerang, sebagai standar ukuran harga adalah 4 kerang dapat ditukar dengan satu benda, hal tersebut diindentikkan dengan arti membeli

V. SIMPULAN
Karena sistem tulisan Jepang yang sangat kompleks ini, menjadi satu alasan sulitnya mempelajari bahasa Jepang. Untuk meminimalisasi kesulitan dalam belajar bahasa Jepang, terutama yang berkaitan dengan kanji, maka harus ada cara untuk memahami kanji dengan lebih mudah. Salah satu cara adalah dengan memahami kanji-kanji pembentuknya atau mengenal unsur-unsur pembentuknya.

Daftar Pustaka

Chaer, A. 2002. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
Isnaoen, Iswidayati. 2006. Pendekatan Semiotik Seni Lukis Jepang. Semarang: UNNES PRESS
Jurnal Pendidikan Bahasa Jepang ASPBJI Korwil Jabar Vol. 4 No. 2 edisi Desember 2008.
Kano, Chieko. Basic Kanji Book. Japan: Bonjinsha co.Ltd.
Leech, G. 1981. Semantics: The Study of Meaning. England: Penguin Book.
Takebe, Yoshiaki. 1998. kanji ha muzukashikunai. Japan: Akuru.

2 komentar:

  1. Kami menyediakan Tenda untuk berbagai jenis acara outdor diantaranya :


    *Tenda Roder / Tenda Hanggar / Tenda Dome dengan bahan Tiang alumunium, Dinding dan Atap PVC (PVC atap 850gr Blackout, Pvc dinding 550gr Blackout).


    Tenda Roder sendiri biasa di gunakan sebagai:
    -Tenda vaksinasi
    -Tenda darurat Rumah sakit
    -Posko Pengungsian
    -Tenda Peresmian
    -Tenda Pameran
    -Tenda Gudang, dan masihbanyak fungsi lainnya


    Tenda Roder sendiri memiliki beberapa bentangan yaitu bentangan 10, 15, dan 20. untuk panjangnya sendiri terhitung dari kelipatan 5 (cth: 5, 10, 15, 20 dst)


    *Tenda Transparan
    Tenda transparan itu memiliki kesan yang elegant karna bisa menampilkan suasana luar tenda dan sinar matahari ataupun binar binar luar tenda di malam hari, Tenda Transparan biasanya digunakan untuk:
    -Acara Wedding
    -Acara pesta
    -Acara pesta malam
    -Acara Event dan masih banyak lagi kegunaannya.


    *Tenda Kerucut / Tenda Sarnavil
    biasanya memiliki kegunaan untuk:
    -Bilik desinfektan
    -Event outdor
    -Posko pengamanan covid
    -Posko Polisi sementara



    *Keunggulan Tenda Roder

    Aplikasi Tenda Roder ini bisa memenuhi seluruh aspek acara mulai dari yang sifatnya komersial hingga bersifat emosional. Tenda ini mampu mengakomodasi kebutuhan dan kenyamaan penghuni maupun barang - barang didalamnya. Tenda ini juga mampu bertahan dengan kokoh meski tertiup angin saat hujan. Selain itu beberapa keunggulan lainnya yaitu :

    - Mudah Untuk Diinstalasi

    - Bersifat Portable / semi permanen

    - Desain Bervariasi / Dapat di sesuaikan dengan keinginan anda

    - Tidak memelukan IMB (ijin membangun bangunam)

    - Nyaman digunakan karena menggunakan material yang tahan terhadap sinar UV

    - Tempat Terbaik penyimpanan Barang Infustri



    Untuk infirmasi pesanan lebih lanjut anda bia menghubungi 081316140397 RAHMA.
    Office: Ruko Cendana Raya No. 15A, Bencongan Indah, Karawaci Tangerang.

    SENIN - SABTU / 08.00 - 17.00

    https://tendagudangjakarta.blogspot.com/

    https://tendagudangbogor.blogspot.com/

    https://id.pinterest.com/tangerang0290/

    https://twitter.com/TangerangRoder

    https://www.instagram.com/tendarodertangerang1/

    https://sites.google.com/d/13ngcAypBp3gn-PdcA7XaRjpYZH8Cu3kM/p/1THW6hgDfmbFrFrMj9qbjdbOh4Fg7_



    #tendamurah #sewatendamurah #jualtenda #jualtendamurah #jualsewatenda #jualsewatendamurah #tendamembran #tendahanggar #tendasarnafil #tendabazar #tendakerucut #tendagudang #tendajualan #tendadarurat #tendavaksin #tendaevent #tendaroder #tendapabrik #tendacafe #tendajabodetabek #tendatangerang #tendabogor #tendalaris #tendakerucut #tendapameran #tendakarnaval #tendavaksinasi #tendakerucut #tenda #jualtenda #jualtendajakarta

    BalasHapus